Jasa PT Perorangan Ngawi hadir secara profesional dan terpercaya untuk Anda yang ingin melegalkan bisnis yang sedang dijalani. Mendirikan PT perorangan dapat menjadi peluang bagi usaha mikro dan kecil untuk menyesuaikan usahanya. Mendirikan PT atau PT perorangan untuk usaha mikro dan kecil lebih mudah daripada PT biasa.

Kebutuhan pemilik usaha mikro dan kecil untuk mendirikan perusahaan dalam bentuk perseroan terbatas sering menemui beberapa kendala, salah satunya adalah sulitnya mencari rekanan bagi pendiri atau pemegang saham, karena pendirian perusahaan dimungkinkan.

PT biasa memiliki setidaknya 2 pendiri. Selain itu, ada kendala lain terkait ketentuan modal minimum UU Perseroan Terbatas No. 40 Tahun 2007. Tentu kondisi seperti itu tidak ideal bagi para pengusaha yang ingin memulai atau mengembangkan usahanya sendiri.

Namun, sejak berlakunya Undang-undang Cipta Kerja No. 35 Tahun 2021 dan peraturan pelaksanaannya, beberapa perubahan telah dilakukan untuk memperkuat, melindungi, dan memfasilitasi kegiatan usaha mikro dan kecil. Salah satu perubahannya adalah hanya satu orang yang bisa mendirikan PT (PT Perusahaan Mikro dan Kecil).

Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2021 tentang Pendaftaran Pendirian, Perubahan dan Pembubaran Perseroan yang memenuhi kriteria modal saham perseroan dan usaha mikro dan kecil, PT Perorangan merupakan badan hukum swasta yang memenuhi kriteria tersebut.

Untuk usaha mikro dan kecil untuk perusahaan sesuai dengan hukum dan peraturan usaha mikro dan kecil. Anda tidak memerlukan dokumen yayasan untuk mendirikan PT perorangan, karena Anda hanya memerlukan pernyataan yayasan.

PT Perorangan di Jasa PT Perorangan Ngawi memperoleh status badan hukum setelah pemberitahuan pendaftaran didaftarkan secara elektronik ke Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) dan mereka menerima tanda daftar elektronik. Selain itu, dalam mendirikan PT perorangan harus memperhatikan beberapa syarat, antara lain:

1. Kriteria Usaha Mikro dan Kecil

PT Perorangan hanya dapat didirikan oleh pengusaha yang memenuhi kriteria usaha mikro dan kecil untuk perusahaan. Kriteria usaha mikro dan kecil kini akan diatur melalui Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2021 tentang Pembinaan, Perlindungan dan Pemberdayaan Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah.

Di sana, kriteria ditentukan berdasarkan modal risiko atau perputaran tahunan. Termasuk usaha mikro apabila modal usahanya tidak melebihi Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah), tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha, atau hasil penjualan tahunannya tidak melebihi Rp2.000.000.000,00 (dua miliar rupiah).

Usaha kecil didefinisikan sebagai Rp 1.000.000.000,00 (satu milyar rupiah) sampai dengan Rp 5.000.000.000,00 (lima milyar rupiah), tidak termasuk tanah dan bangunan untuk tempat usaha atau dengan penjualan tahunan lebih dari 200.000,00 sampai dengan 15 miliar rupiah.

2. Ketentuan Modal

Sekarang besarnya modal saham PT ditentukan berdasarkan perjanjian yayasan. Namun, bukan berarti PT (termasuk PT perorangan atau PT usaha mikro dan kecil) dapat didirikan tanpa modal.

Hal ini dikarenakan setelah pendirian PT di Jasa PT Perorangan Ngawi, akan berlaku aturan penyertaan 25% dari modal saham perseroan beserta total kontribusinya, dan bukti pembayarannya akan disampaikan secara elektronik ke Kementerian Kehakiman dan Ketenagakerjaan. Hak.

Untuk PT perorangan, bukti penyetoran harus dikirimkan selambat-lambatnya 60 hari setelah deklarasi pendirian selesai. Selain itu, besarnya modal minimum suatu PT yang melakukan kegiatan usaha tertentu harus disesuaikan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan khusus mengenai usaha tersebut.

3. Rangkap Peran pada PT Perorangan

Struktur organisasi PT dengan pembagian hak dan tanggung jawabnya seringkali dianggap terlalu kaku bagi usaha mikro dan kecil yang membutuhkan fleksibilitas dalam setiap geraknya.

Menariknya, kondisi tersebut tidak ditemukan di PT usaha mikro kecil, karena Anda sebenarnya bertindak sebagai pendiri, pengelola, dan pemegang saham. Dengan cara ini, setiap keputusan yang dibuat oleh individu PT dapat dilakukan dengan cepat.

4. Pembatasan Pendirian PT Perorangan

Pendiri PT Perorangan adalah orang yang berkewarganegaraan Indonesia dan harus berusia sekurang-kurangnya 17 tahun dan cakap hukum. Selain itu, seseorang hanya dapat mendirikan satu PT atau PT perorangan untuk usaha mikro dan kecil dalam satu tahun.

5. Kewajiban Mengubah Status PT Perorangan

PT perorangan wajib mengubah status hukumnya menjadi PT biasa jika:

  • Pemegang saham lebih dari 1 orang; dan/atau
  • Tidak memenuhi kriteria usaha mikro dan kecil dari Peraturan Usaha Mikro dan Kecil.
  • Perubahan status  hukum PT perseorangan menjadi PT biasanya dilakukan dengan akta notaris dan didaftarkan secara elektronik di Menkumham.

6. Penyusunan Laporan Keuangan

Salah satu tugas PT usaha mikro dan kecil adalah menyusun laporan keuangan yang dikirim ke Menkumham. Pelaporan dilakukan dengan mengisi formulir penyampaian laporan keuangan  elektronik paling lambat 6 bulan setelah akhir tahun buku berjalan.

Bentuk laporan keuangan meliputi neraca dan laba rugi, serta lampiran laporan tahun buku berjalan.  Menkumham kemudian akan memberikan bukti penerimaan laporan keuangan  elektronik setelah pengisian formulir. PT usaha mikro dan kecil yang tidak mengirimkan laporan keuangan akan dikenakan sanksi administratif berupa:

  • teguran tertulis;
  • Pengakhiran hak untuk menggunakan Layanan; atau
  • Pembatalan status badan hukum.

Tanggung  Jawab Pemegang Saham dalam PT Perorangan

Tahukah Anda apa saja kewajiban pemegang saham dalam PT perorangan? Kewajiban pemegang saham PT perorangan kurang lebih sama dengan kewajiban pemegang saham  PT suatu perusahaan modal.

Berbeda dengan PT permodalan yang mensyaratkan sekurang-kurangnya dua orang pendiri, PT perseorangan sebagaimana namanya didirikan oleh satu orang saja. Dengan kata lain, pendiri tunggal PT adalah investor tunggal.

Karyawan PT merupakan hasil ketentuan UU Cipta Kerja. Tidak semua perusahaan bisa berbentuk PT Perorangan. Pasal 153A UU Cipta Kerja menyatakan bahwa hanya  usaha mikro dan kecil yang memenuhi syarat yang dapat mendirikan PT perorangan. Jika Anda tertarik untuk mendirikan PT pribadi, tim kami dari Jasa Berkah dapat membantu Anda secara profesional.

Kriteria usaha mikro dapat ditetapkan sebagai berikut: modal usaha sampai dengan Rp 1 miliar, tidak termasuk bangunan dan tanah, atau omzet tahunan sampai dengan Rp2 miliar. Kriteria usaha kecil adalah perusahaan dengan modal lebih dari 1-5 miliar rupiah tanpa tanah dan bangunan, atau dengan omset tahunan lebih dari 2-15 miliar rupiah.

Karena pendiri adalah satu-satunya pemegang saham PT, apa kewajiban pemegang saham dalam PT perseorangan? Apakah tanggung jawab pemegang saham mencakup properti Perorangan?

Tanggungjawab Pemegang Saham

Tanggung jawab pemegang saham perorangan PT terbatas pada saham yang dimilikinya. Pemegang saham PT perorangan tidak bertanggung jawab secara pribadi atas tugas yang dilakukan atas nama PT.

Jika terjadi kerusakan, dia tidak bertanggung jawab lebih dari saham yang dia miliki. Hal ini dikarenakan pada saat PT tunggal berdiri terdapat modal saham yang dipisahkan dari harta pribadi, sehingga tidak terjadi pencampuran harta PT dan harta pribadi.

Namun, terdapat pengecualian terhadap batasan tanggung jawab. Pengecualian ini berlaku dalam hal-hal sebagai berikut:

  • Pemegang saham dengan niat buruk menggunakan PT baik secara langsung maupun tidak langsung untuk keuntungan pribadi
  • Persyaratan  badan hukum PT tidak terpenuhi
  • Pemegang saham berpartisipasi dalam kegiatan ilegal PT
  • Pemegang saham menggunakan baik secara langsung maupun tidak langsung pengambilan ilegal. Harta milik PT, sehingga harta PT tidak cukup untuk membayar hutang PT.

Singkatnya, walaupun hanya ada satu pemegang saham dalam suatu PT, pemisahan harta kekayaan PT dan harta pribadi pemegang saham harus tetap dipertahankan. Pemegang saham tidak boleh menggunakan aset PT secara sembarangan untuk keuntungan pribadi.

Perubahan Pengertian Perseroan Terbatas

Dalam UU Cipta Kerja, pengertian perseroan tertutup berubah sebagai berikut: “Perseroan terbatas, selanjutnya perseroan, adalah badan hukum yang berbentuk perseroan modal. Kegiatan komersial dengan modal saham yang seluruhnya terbagi atas saham atau badan hukum tunggal yang memenuhi persyaratan kriteria undang-undang tentang usaha mikro dan kecil dan usaha mikro dan kecil berdasarkan peraturan 

Peraturan Tambahan Tentang PT Perorangan

Mengingat kewajiban yang timbul dari amanat UU Cipta Kerja, pemerintah mengeluarkan peraturan berikut: kondisi atau investasi – lingkungan bisnis yang ramah, yang sesuai dengan pemberantasan pencucian uang dan pendanaan teroris dan dengan perusahaan bukan pendaftaran perusahaan perorangan.

Selain undang-undang tentang pekerjaan pembentukannya, pemerintah mengeluarkan a dan juga peraturan lainnya, yaitu Peraturan Pemerintah No. 8 Tahun 2021 tentang Pencatatan Modal Saham Perusahaan dan Pendirian, Perubahan dan solusi perusahaan. yang memenuhi kriteria usaha mikro dan kecil. Perusahaan (PP 8/2021).

Selain itu, Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia juga menerbitkan  Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 21 Tahun 2021 tentang Persyaratan Pendaftaran dan Tata Cara  Pendirian, Perubahan dan Pembubaran Badan Hukum Perseroan Terbatas. (Permenkumham 21 Tahun 2021). ). Inilah  panduan terpenting bagi pebisnis untuk mendirikan PT pribadi di Indonesia.

Masalah Penting dalam Pengertian PT Perorangan

PT dalam UU Cipta Kerja adalah pengertian PT perorangan yang mencakup kriteria (1) perorangan dan (2)  UMK.

1.     Unsur Perorangan

Perorangan berarti satu orang. Paham ini juga hanya berlaku untuk Warga Negara Indonesia (WNI). Orang Asing tidak diperbolehkan mendirikan PT.

Menurut keterangan di Jasa PT Perorangan Ngawi untuk pendiri PT perorangan hanya satu orang, dan kekayaan pribadi dan perusahaan dipisahkan. Pemilik tunggal tidak memiliki persyaratan modal minimum, cukup untuk memenuhi anggaran dasar.

Akta notaris tidak diperlukan untuk mendirikan PT perorangan, cukup satu pendiri atau satu pemegang saham dan tidak diperlukan prinsipal.

2.     Unsur UMK

  • UMK adalah usaha mikro dan kecil.
  • Kriteria usaha mikro adalah modal kurang dari Rp1.000.000.000,00 (satu milyar rupiah).
  • Kriteria usaha kecil berarti lebih dari Rp 1.000.000.000 (satu milyar rupiah) dan sampai dengan Rp 5.000.000.000 (lima milyar rupiah).

Dengan demikian dapat dijelaskan bahwa PT orang perseorangan adalah PT yang didirikan oleh 1 (satu) orang dengan modal kurang dari Rp5.000.000.000,00 (lima milyar rupiah).

Cara Pendaftaran PT Perorangan

Pendaftaran PT perseorangan dilakukan dengan mengisi surat pernyataan pendaftaran yang harus dilengkapi dan ditandatangani oleh pendiri PT.

Setelah pendaftaran elektronik permohonan pendirian, pemilik tunggal berstatus badan hukum dan menerima sertifikat pendaftaran elektronik. Perusahaan perseorangan tidak wajib melaporkan hal ini dalam Lembaran Negara Resmi.

Namun, pemerintah membatasi pendirian properti tunggal, sehingga satu identitas hanya dapat mendirikan satu properti tunggal dalam satu tahun. Hal ini dilakukan agar para pengusaha bisa lebih serius dan fokus dalam mengembangkan usahanya, dan juga menjadi kontrol negara.

Tentunya setelah membaca gambaran singkat di atas, Anda akan tahu lebih banyak tentang PT dan punya ide. Kini Anda tidak perlu ragu lagi untuk memulai perusahaan dalam bentuk PT dan Anda dapat mulai mempersiapkan segala dokumen dan kelengkapannya. Anda juga bisa dengan mudah menggunakan jasa PT Perorangan Ngawi, Jasa Berkah jika Anda ingin melegalkan bisnis Anda di mata hukum.